Foto:
BIOGRAFI
Bashar al-Assad dilahirkan di Damaskus pada tanggal 11 September
1965. Dia merupakan putra Hafez al-Assad yang merupakan presiden Suriah
pada 1970 hingga 2000.
Sebelum meninggal, Hafez sebenarnya telah mempersiapkan anak lelakinya yang lain, Basil al-Assad, sebagai penggantinya untuk duduk di kursi kepresidenan Suriah. Namun, karena Basil tewas dalam kecelakaan mobil pada tahun 1994, Hafez yang saat itu sedang berada di London untuk mempelajari oftalmologi dan memimpin Syrian Computer Society akhirnya dipanggil kembali ke Suriah.
Setelah kembali ke Suriah, Bashar kemudian dilatih secara bertahap agar siap menggantikan ayahnya sebagai presiden. Persiapan tersebut dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama, dibangunlah sebuah kekuatan dukungan untuk Bashar di bidang militer dan perlindungan. Kedua, image Bashar diperbarui dan diperkuat di depan publik. Terakhir, Bashar diperkenalkan lebih mendalam dengan mekanisme untuk mengatur negara.
Untuk meningkatkan kredibilitasnya dalam bidang militer, pria yang dikenal dengan panggilan dr. Bashar ini masuk akademi militer di Homs yang terletak di sebelah utara Damaskus pada tahun 1994. Dia menjadi kolonel pada bulan Januari 1999. Seiring dengan makin berkembangnya karir Bashar dalam militer, dia juga mendapatkan lebih banyak kekuasaan dan menjadi penasihat politik Presiden Hafez, kepala biro untuk menerima keluhan dari warga, dan melakukan kampanye anti korupsi. Karena kampanye ini, Bashar sukses menyingkirkan lawan potensialnya sebagai presiden.
Saat kemudian dilantik sebagai presiden pada tahun 2000, Bashar memberikan janji untuk menjadikan Suriah menjadi lebih modern dan demokratis. Dalam pidato pelantikannya, Bashar pun menunjukkan tanda-tanda bahwa dia akan menjadi pemimpin yang berbeda dari ayahnya.
Dalam situs resminya, Bashar menyatakan dia telah membanngun zona perdagangan bebas, mengizinkan lebih banyak koran swasta dan universitas swasta, serta berjuang mengatasi korupsi dan pemborosan yang dilakukan pemerintah. Namun, banyak orang mengatakan bahwa sebagian besar janji Bashar belum terwujud hingga kini meskipun sudah ada sejumlah perubahan dan pemerintahannya.
Bashar sempat menyatakan bahwa reformasi yang dijalankannya tersendat karena adanya kerusuhan di negara-negara tetangga yaitu Lebanon dan Irak.
Beberapa tokoh Suriah menganggap Bashar sebagai sosok yang canggung dan tidak memiliki kepribadian untuk memimpin. Bahkan sang paman, Rifaat, yang meninggalkan Suriah pada tahun 1984 setelah terlibat dalam kudeta yang gagal, mengatakan bahwa Bashar amat berbeda dengan sang ayah yang merupakan seorang pemimpin.
Masa pemerintahan Bashar yang masih berjalan hingga saat ini berjuang menyelesaikan masalah politik internasional yang belum terpecahkan. Misalnya, permasalahan air dengan Turki, hubungan yang rumit dengan Libanon, perebutan Dataran Tinggi Golan dengan Israel, dan permusuhan dengan raja Jordan.
Meskipun menjanjikan lebih banyak media dalam pemerintahannya, namun kebebasan media masih dibatasi oleh negara. Sebuah undang-undang yang dikeluarkan pada tahun 2007 mewajibkan warnet untuk merekam semua komentar yang diposkan pengguna pada forum obrolan. Situs web seperti Wikipedia Arab, YouTube, dan Facebook diblokir antara tahun 2008 hingga Februari 2011.
Kelompok Hak Asasi Manusia, misalnya Human Rights Watch dan Amnesty International, mengungkapkan bahwa rezim Bashar dan polisi rahasianya secara rutin menyiksa, memenjarakan, dan membunuh musuh politik dan mereka yang membangkang dari rezimnya.
Dalam sebuah wawancara dengan ABC News pada tahun 2007, Bashar menyebutkan bahwa tidak ada tahanan politik di Suriah, namun, New York Times melaporkan 30 tahanan politik ditangkap di Suriah pada bulan Desember 2007.
Pada 2011, revolusi Musim Semi Arab pecah. Rezim Bashar pun menjadi sorotan publik. Majalah Foreign Policy pun sempat menganalisa posisi Bashar sebagai pemimpin di Suriah karena terdorong dengan protes yang terjadi itu. Bashar segera mengambil langkah nyata untuk menunjukkan perubahan di Suriah. Pengunjuk rasa yang menginginkan reformasi mendasar, lebih banyak kebebasan, sistem politik multipartai, dan dicabutnya undang-undang darurat merasa langkah yang diambil Bashar tidak signifikan dan terlambat.
Oleh : Noviana Indah
Sebelum meninggal, Hafez sebenarnya telah mempersiapkan anak lelakinya yang lain, Basil al-Assad, sebagai penggantinya untuk duduk di kursi kepresidenan Suriah. Namun, karena Basil tewas dalam kecelakaan mobil pada tahun 1994, Hafez yang saat itu sedang berada di London untuk mempelajari oftalmologi dan memimpin Syrian Computer Society akhirnya dipanggil kembali ke Suriah.
Setelah kembali ke Suriah, Bashar kemudian dilatih secara bertahap agar siap menggantikan ayahnya sebagai presiden. Persiapan tersebut dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama, dibangunlah sebuah kekuatan dukungan untuk Bashar di bidang militer dan perlindungan. Kedua, image Bashar diperbarui dan diperkuat di depan publik. Terakhir, Bashar diperkenalkan lebih mendalam dengan mekanisme untuk mengatur negara.
Untuk meningkatkan kredibilitasnya dalam bidang militer, pria yang dikenal dengan panggilan dr. Bashar ini masuk akademi militer di Homs yang terletak di sebelah utara Damaskus pada tahun 1994. Dia menjadi kolonel pada bulan Januari 1999. Seiring dengan makin berkembangnya karir Bashar dalam militer, dia juga mendapatkan lebih banyak kekuasaan dan menjadi penasihat politik Presiden Hafez, kepala biro untuk menerima keluhan dari warga, dan melakukan kampanye anti korupsi. Karena kampanye ini, Bashar sukses menyingkirkan lawan potensialnya sebagai presiden.
Saat kemudian dilantik sebagai presiden pada tahun 2000, Bashar memberikan janji untuk menjadikan Suriah menjadi lebih modern dan demokratis. Dalam pidato pelantikannya, Bashar pun menunjukkan tanda-tanda bahwa dia akan menjadi pemimpin yang berbeda dari ayahnya.
Dalam situs resminya, Bashar menyatakan dia telah membanngun zona perdagangan bebas, mengizinkan lebih banyak koran swasta dan universitas swasta, serta berjuang mengatasi korupsi dan pemborosan yang dilakukan pemerintah. Namun, banyak orang mengatakan bahwa sebagian besar janji Bashar belum terwujud hingga kini meskipun sudah ada sejumlah perubahan dan pemerintahannya.
Bashar sempat menyatakan bahwa reformasi yang dijalankannya tersendat karena adanya kerusuhan di negara-negara tetangga yaitu Lebanon dan Irak.
Beberapa tokoh Suriah menganggap Bashar sebagai sosok yang canggung dan tidak memiliki kepribadian untuk memimpin. Bahkan sang paman, Rifaat, yang meninggalkan Suriah pada tahun 1984 setelah terlibat dalam kudeta yang gagal, mengatakan bahwa Bashar amat berbeda dengan sang ayah yang merupakan seorang pemimpin.
Masa pemerintahan Bashar yang masih berjalan hingga saat ini berjuang menyelesaikan masalah politik internasional yang belum terpecahkan. Misalnya, permasalahan air dengan Turki, hubungan yang rumit dengan Libanon, perebutan Dataran Tinggi Golan dengan Israel, dan permusuhan dengan raja Jordan.
Meskipun menjanjikan lebih banyak media dalam pemerintahannya, namun kebebasan media masih dibatasi oleh negara. Sebuah undang-undang yang dikeluarkan pada tahun 2007 mewajibkan warnet untuk merekam semua komentar yang diposkan pengguna pada forum obrolan. Situs web seperti Wikipedia Arab, YouTube, dan Facebook diblokir antara tahun 2008 hingga Februari 2011.
Kelompok Hak Asasi Manusia, misalnya Human Rights Watch dan Amnesty International, mengungkapkan bahwa rezim Bashar dan polisi rahasianya secara rutin menyiksa, memenjarakan, dan membunuh musuh politik dan mereka yang membangkang dari rezimnya.
Dalam sebuah wawancara dengan ABC News pada tahun 2007, Bashar menyebutkan bahwa tidak ada tahanan politik di Suriah, namun, New York Times melaporkan 30 tahanan politik ditangkap di Suriah pada bulan Desember 2007.
Pada 2011, revolusi Musim Semi Arab pecah. Rezim Bashar pun menjadi sorotan publik. Majalah Foreign Policy pun sempat menganalisa posisi Bashar sebagai pemimpin di Suriah karena terdorong dengan protes yang terjadi itu. Bashar segera mengambil langkah nyata untuk menunjukkan perubahan di Suriah. Pengunjuk rasa yang menginginkan reformasi mendasar, lebih banyak kebebasan, sistem politik multipartai, dan dicabutnya undang-undang darurat merasa langkah yang diambil Bashar tidak signifikan dan terlambat.
Oleh : Noviana Indah
PENDIDIKAN
- Damascus University
KARIR
- NPF
- Presiden Suriah
ARSIP BERITA
-
Senin, 28 Juli 2014 20:28:00 Assad lakukan salat Idul Fitri di DamaskusAssad ambil bagian dalam salat di Masjid Al-Kheir, di Muhajarin, di dekat rumahnya di barat laut Damaskus.
-
Rabu, 16 Juli 2014 19:02:00 Basyar al-Assad kembali dilantik jadi presiden SuriahIni ketiga kalinya Assad jadi presiden untuk masa bakti tujuh tahun ke depan.
-
Senin, 14 Juli 2014 18:31:00 Mulai banyak orang membelot dari ISISOrang yang tidak menurut pada hukum ISIS bakal langsung ditembak mati.
-
Sabtu, 12 Juli 2014 00:03:00 Heboh foto bendera ISIS berkibar saat demo Israel di Bundaran HISeorang anggota ISIS mengatakan akan membunuh penyembah batu di Mekah dan menghancurkan Kabah.
-
Selasa, 8 Juli 2014 21:03:00 Preman Denmark gabung dengan pemberontak SuriahAbderozzak Benarabe merupakan pemimpin salah satu geng kejahatan terorganisir paling ternama di Denmark.
-
Senin, 30 Juni 2014 08:02:00 Militan ISIS salib delapan pemberontak di SuriahISIS mengeksekusi para pemberontak yang melawan rezim Presiden Basyar al-Assad dan para jihadis.
-
Selasa, 10 Juni 2014 12:03:00 Mufti Agung Suriah: Dukung Assad merupakan perintah nabiHassoun mengklaim Nabi Muhammad menyatakan "tentara Suriah agar layak mendapat dukungan para pengikutnya".
-
Kamis, 5 Juni 2014 10:33:25 Assad menang dalam pemilihan presiden SuriahAssad mengantungi 88,7 persen suara. Pesaingnya, Al-Nouri mendapat 4,3 persen suara dan Maher meraih 3,2 persen suara.
-
Rabu, 4 Juni 2014 08:03:00 Pemilu berliku di tanah SuriahPemungutan suara tetap diselenggarakan meski ada penolakan dari oposisi dan Barat yang menyebutnya sebagai "lelucon".
-
Rabu, 4 Juni 2014 07:04:00 Suara kemenangan bagi AssadPesaing Assad, yakni Maher Hajjar dan Hassan Abdullah al-Nouri, merupakan anggota parlemen yang sedikit dikenal.
BERITA TERKAIT
- Senin, 28 Juli 2014 20:28:00 Assad lakukan salat Idul Fitri di Damaskus
- Rabu, 16 Juli 2014 19:02:00 Basyar al-Assad kembali dilantik jadi presiden Suriah
- Senin, 14 Juli 2014 18:31:00 Mulai banyak orang membelot dari ISIS
PROFIL LAINNYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar